Jumat, 20 Agustus 2021

Merdeka : Gotong Royong di Masa Pandemi


 




Dok Pribadi. 


Tahun ini adalah kali ke dua Indonesia merayakan kemerdekaan dimasa pandemic, seperti tahun kemarin perayaan kemerdekaan tidak semeriah tahun-tahun sebelum Indonesia dilanda covid. Upacara kemerdekaan RI di Istana Negara pun dilaksanakan  dengan sangat sederhana dan terbatas, hanya dihadiri oleh para petinggi-petinggi Negara, selain dari itu mengikuti upacara secara virtual. 


Begitu pula didaerah-daerah terpencil seperti di Tojo Una-una upacara bendera tujuh belas Agustus dilaksanakan dimasing-masing kecamatan, dan hanya dihadiri oleh beberapa orang para petinggi kecamatan, desa, kepala-kepala sekolah sekecamatan, dan lain-lain. 

Di tengah pandemic upacara bendera bersama para siswa dan masyarakat tidak dilakukan tidak ada lagi perayaan seperti  panjat pinang, makan kerupuk, tarik tambang, dan lain-lain. Meskipun beberapa masyarakat memaksakan untuk melakukan kegiatan tujuh belasan, namun tidak semeriah disaat sebelum pandemic. 


Masyarakat harus berdiam diri dirumah sejak pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Sejak diberlakukan PPKM dan kemudian diperpanjang oleh Presiden Republik Indonesia mengingat angka penyebaran virus covid-19 semakin meningkat dan menyebar semakain pesat. Namun kebijakan ini kemudian mendapat pro dan kontra dari masyarakat, khususnya masyarakat  yang ekonominya dibawah rata-rata. 


Dilansir dari media mercusuar Kamis, 12 Agustus 2021 Sulawesi Tengah tercatat sebagai daerah penyebaran covid-19 tertinggi di luar  Jawa dan Bali, yakni 1.733 kasus. 

Hal ini tentunya mendorong Gubernur Sulawesi tengah dan wakil Gubernur Bapak Ma'mun Amir,  untuk bertindak cepat dan tegas dalam penanganan kasus penyebaran covid- 19 di Sulawesi Tengah, meskipun dirinya sendiri dinyatakan positif. 

Diakun media sosial Bapak Rusdi Mastura menyatakan bahwa dirinya dan wakilnya  Bapak Ma'mun Amir pun terkonfirmasi positif covid-19 dan harus menjalani isolasi mandiri di rumah. 


Setelah resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo Pada 16 Juni 2021  Gubernur Sulawesi Tengah Rusdi Mastura dan Ma’mun  Amir di Istana Negara, Presiden Joko Widodo memberikan amanat agar kiranya Bapak Gubernur dan wakil Gubernur menekan penyebaran covid-19 di Sulawesi Tengah. 


            Gambar 2. Sumber FB Rusdy Mastura


Pasca menjalani isolasi mandiri  Bapak Gubernur Sulawesi Tengah dilansir dari tribunnews.com kemudian mengeluarkan 10 perintah yakni : 

 1. Mengurangi mobilitas masyarakat.

Untuk langkah itu, Gubernur Rusdy Mastura meminta kepada seluruh bupati dan wali kota, Satgas Covid-19, TNI dan Polri, agar dapat mengikuti instruksinya. Sesuai surat Edaran Nomor 443/657/SatgasCovid -19 Tentang Penanganan Covid.


2. Siapkan tempat isolasi terpusat.

Gubernur menginstruksikan seluruh kepala daerah se Sulteng, lurah dan kepada desa, agar segera menyiapkan tempat isolasi terpusat. Kepala Desa dapat bersinergi dengan dengan puskesmas, untuk menangani pasien Covid-19.


3. Menyiapkan peralatan medis yang memadai.

Untuk urusan itu, Gubernur Cudy --- sapaan akrab Rusdy Mastura --- menginstruksikan Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng dan kabupaten/kota, sesegera mungkin menyediakan peralatan medis yang memadai. Pelacakan dan pengujian warga yang terpapar Covid-19 juga harus ditingkatkan.


"Segera adakan mobil dengan faslitas yang baik, untuk melakukan tresing, testing, PCR dan vaksinasi. Kita contoh Bali, mereka sangat cepat menangani Covid-19 di daerah itu," kata Gubernur Cudy.


4. Segera memenuhi kebutuhan obat-obatan.

Dinas kesehatan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, rumah sakit dan puskesmas, harus menyiapkan seluruh kebutuhan obatan-obatan untuk warga yang terpapar Covid-19, baik yang isolasi mandiri maupun yang sedang dirawat di rumah sakit.


“Kepala BPKAD, BPBD dan Dinas Kesehatan untuk segera memenuhi kebutuhan obat yang menjadi kebutuhan warga,” tegasnya.


5. Segera distribusi oksigen bantuan dari IMIP Grup.

“Saya sudah memercayakan Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng untuk bertangung jawab terhadap tabung dan oksigen bantuan IMIP. Segera distribusi. Harus cepat, jangan tunda-tunda lagi, karena seluruh rumah sakit sedang membutuhkan itu,” perintah Gubernur Cudy.


6. Segera salurkan beras cadang di Bulog.

Gubernur Sulteng meminta pihak Bulog, agar secepatnya menyalurkan berasa cadangan yang saat ini berada di gudang Bulog Sulteng kepada seluruh  kabupaten/kota, selanjutnya disalurkan kepada masyarakat yang terdampak PPKM.

Kalau berasnya masih kurang, segera  bermohon ke saya, akan segera saya bantu. Dan saya akan memastikan seluruh bantuan pemerintah sampai kepada masyarakat," kata dia.


7.Rumah jabatan jadi tempat isolasi.

Gubernur menegaskan, jika trend Covid di Kota Palu masih tinggi, Pemerintah Provinsi Sulteng akan menyiapkan rumah jabatan Siranindi II dan rumah jabatan Sekprov menjadi tempat isolasi terpusat.

8. Siapkan kapal laut sebagai tempat isolasi.

Gubernur menegaskan, Dinas Perhubungan dapat menyurat ke PT Pelni untuk mendapatkan bantuan kapal yang akan dijadikan sebagai tempat isolasi mandiri.


“Ini khusus di Kota Palu dan Kabupaten Banggai, karena kedua wilayah masih menunjukkan tren yang tinggi,” ucapnya.


9. Telepon bupati dan wali kota.

Gubernur Cudy mengatakan, setiap pagi ia akan menelepon langsung para bupati dan wali kota, untuk memastikan penanganan Covid-19 di daerah masing-masing, apakah sudah ditangani dengan baik atau belum.


10.Jangan takut gunakan anggaran penanganan Covid-19.

Gubernur Cudy menegaskan, agar Satgas Covid-19 dan OPD teknis agar tidak takut  merealisasikan anggaran penanganan Covid-19, selama uang tersebut tidak masuk ke kantong pribadi.


"Jangan masuk kantong pribadi. Kita harus peka melihat kondisi masyarakat," tegasnya.


"Tidak ada gunanya kita membangun kalau masyarakat kita sakit, banyak meninggal karena Covid,"


Di Tojo Una-una pemuda dan beberapa tokoh masyarakat terpanggil untuk melakukan kegiatan gotong royong bantu pasien yang terdampak virus covid-19 dan menjalani pasien yang sedang isolasi mandiri. Membentuk kelompok  Touna Baku Bantu dengan gerakan masak lebih, denfan hastag #bakubantubukanbakubantah. Bantuan teman-teman akan dijemput oleh tim Touna baku bantu dan akan disalurkan kepada masyarakat yang menjalani isolasi mandiri. 

Begitupun beberapa teman di pulau Jawa yg membentuk kelompok "teman bantu teman" dgn mengumpulkan donasi melalu media sosial kemudia disalurkan kepada teman-teman yg terdampak covid-19.

Semangat gotong royong pemuda Indonesia  tidak boleh luntur seperti bagaimana para pahwalan bangsa ini merebut kemerdekaan Republik Indonesia ditangan para penjajah, kita harus bersatu bersama melawan virus korona, bersama masyarakat saling membantu, saling menguatkan kepada penyintas covid,  kepada tenaga kesehatan, meskipun ditengah kesederhanaan. 

Kita tahu bersama bahwa pemerintah telah berusaha  dalam penanganan  kasus covid-19, namun beberapa dari mereka pun wafat dalam keadaan terpapar virus covid-19. Begitupun para tenaga kesehatan yang berada digarda terdepan, harus kehilangan nyawa, keluarga sahabat, akibat covid-19. 


Olehnya para pemuda tidak boleh patah semangat, harus bantu,  kibarkan panjimu, kobarkan semangatmu, bersama kita kuat, bersatu kita bangkit, untuk membantu sesama,  Indonesia harus tumbuh dan menjadi tangguh. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bersekolah di Masa Pandemi

 Setalah hampir dua tahun sekolah diliburkan akibat covid, akhirnya pada  senin 30 Agustus 2021 sekolah kembali dibuka untuk wilayah Tojo Un...